Cerita anak

Ant Senang Berbagi

 Ayam berkokok saling bersahutan. Tanda bahwa pagi sudah tiba. Penduduk Desa Mentari sudah mulai sibuk untuk bekerja. Anak-anak sudah siap untuk segera berangkat sekolah. Ant seekor semut kecil sedang sedih. Kenapa dia sedih? Saat Ant ditanya Ibunya, Ant diam saja. Namun matanya terus meneteskan air mata.

Ibu semut kecil itu pun segera memberikan sarapan kepada anaknya. Ant masih saja menangis. Lalu Ant berkata,

“Buku aku hilang. Padahal mau dibawa ke sekolah.” kata Ant dengan nada parau.

” Di meja depan itu buku siapa? jawab Ibu Ant.

“Oh iya. Semalam aku mewarnainya dengan Ayah.” Ant pun langsung senang karena bukunya ketemu.

“Nak, kalau ingin sesuatu itu jangan menangis, sayang. Katakan pada Ibu, apa yang kamu mau. Tentu ibu akan membantumu.” Kata ibu semut kecil itu dengan lembut.

Ant pun menganggukan kepalanya. Tangisnya sudah berhenti. Dia tersenyum kembali. Siap-siap untuk berangkat sekolah.  Ant berangkat sekolah diantar oleh Ibunya. Saat berjalan menuju sekolah, Ant melihat ada seorang kakek berjualan kue cucur. Ant pun menarik-narik baju Ibunya. Ibu Ant tidak tahu apa maksud dari anaknya itu. Lalu Ant pun menarik baju Ibunya semakin kencang. Ibu Ant terkaget, dan bertanya pada Ant.

“Ada apa sayang?”

“Itu,” sambil menunjukkan arah tujuan yang ia maksud.

“Oh kamu mau beli , Nak?”

Ant pun mengangguk pelan. Dia pun berkata pada Ibunya,

“Kue cucur itu apa Bu” Senyum Ant lebar manis sekali.

“Kue yang yang bahan utamanya tepung beras, sayang. Kamu suka? tanya ibu Ant.

“Iya, suka.”

“Ibu belikan lebih ya, buat teman-teman di sekolah juga. Nanti dibagi ke teman-teman ya. Ok?” Ant pun menganggukkan kepala.

Jam sudah menunjukkan pukul sembilan lebih sepuluh menit. Tanda waktu istirahat. Mereka pun berbaris untuk mencuci tangan sebelum makan. Kembali ke kelas duduk rapi dan mengeluarkan bekal masing-masing. Sebelum menikmati bekal makanan, tidak lupa Ant dan teman-teman yang lain berdoa terlebih dahulu.

Dengan semangat, Ant mengeluarkan kue yang telah dibelikan oleh Ibunya. Ia senang sekali bisa berbagi dengan teman yang lain. “Siapa yang mau kue punyaku?” teman-temannya pun mengangkat jarinya dan berkata, “aku, aku.” Ant pun dengan senang membagikan satu persatu kue yang dia miliki.

Ant hari ini mendengarkan apa kata Ibunya. Bahwa berbagi itu menyenangkan. Ant pasti senang melihat teman-temannya tersenyum senang karena mendapat kue. Kue itu habis dilahap bersama-sama. Tidak ada yang tersisa. Mereka pun mengucapkan doa selesai makan.

“Alhamdulillahil ladzii ath’amanaa wasaqoonaa waja’alanaa muslimiin,” doa itu mereka ucapkan dengan serempak. Selesai berdoa Ant dan teman-teman bersiap untuk pulang. Mereka senang bermain dan belajar hari ini.

 

Tinggalkan komentar