Celoteh maey · ceritaku · pengalaman

Pengalaman Pertama

Pengalaman pertama yang tentunya ada cerita tersendiri. Bila tahun kemarin menjadi pendamping murid untuk mengikuti lomba, tahun kedua setelah mengajar aku terpilih menjadi salah satu juri lomba bercerita tingkat kecamatan. Senang dan alhamdulillah ada pengalaman yang tidak terlupakan. Tahun kemarin muridku menjadi juara 1 dan masuk tingkat kabupaten. Alhamdulillah tingkat kabupaten dia menjadi juara 3. Senang lah tentunya. Baru masuk pertama jadi guru Paud dan sudah bisa membersamai murid mendapatkan kejuaraan.

Kenapa aku bisa memilih anak tersebut untuk dimajukan ke tingkat kecamatan? karena kosakata anak tersebut banyak sekali. Pengetahuannya juga banyak dan aktif. Mudah berkomunikasi dengan orang baru meski kadang malu-malu. Berani bertanya pada hal yang ingin dia ketahui dan juga senang sekali dengan cerita atau dongeng.

Kalau anak bermanja itu wajar menurut saya, namanya juga anak-anak. Tinggal kita yang memberikan pemahaman padanya apa-apa yang dibolehkan dan tidak. Bila orang tua juga suka membaca, suka mencari ilmu baru untuk dipelajari, tentunya anak pun akan menyukai dunia membaca karena mengikuti kebiasaan orang tua. Orang dewasalah yang memang senantiasa memberikan contoh pada anak-anak. Lambat laun kita ajak komunikasi dan anak sering melihat, tentu dia akan tertarik pula. Untuk anak usia dini mereka pasti akan menyukai buku yang bergambar menarik.

Kita sebagai orang tua harus jeli dalam membelikan buku pada anak-anak. Tidak semua gambar menarik isinya bagus. Karena itu, kita memang perlu rekomendasi dari teman atau sering googling untuk mengetahui bacaan buku yang baik untuk anak. Semangat mengikuti ilmu parenting biar dapat ilmu dan juga teman baru untuk sharing bersama. Jangan lupa juga ada catatan khusus tentang ilmu mendidik anak. Suatu saat bisa jadi dibutuhkan.

Oh ya, gambar dibawah ini niat banget buat iklan ya? 😀 sebenarnya tidak juga. Kemarin acara lomba memang disponsori oleh Morinaga chil-go. Mau dikasih ke adik, anaknya belum juga pulang dari sabtu kemarin. Ya sudah aku habiskan tiga botol dalam dua hari. hehehe … Efek penasaran sama anak-anak yang suka bawa buat bekal di sekolah. #ups

CAM00431[1]

Lanjut tentang lomba lagi ya. Kemarin tuh benar-benar langsung seleksi ketat. Pesertanya lansung kejaring dengan cepat karena yang dipilih adalah dari segi usia. Anak-anaknya lucu sekali. Ada yang berani maju dan bercerita dengan baik meski ekspresi datar. hehehe … Kosakatanya banyak juga. Mengetahui gambar-gambar untuk disebutkan. Ada juga anak yang baru maju udah lari lagi ke ibunya. Ada yang nangis minta ditemani ibu dan juga anak yang berani maju dan dengan mudah ia mengatasi kesulitannya.

Ada anak yang aktif sekali namun sayangnya usia sudah tidak masuk kriteria. Sudah 4.1 bulan. Ternyata sang ibu bercerita bahwa anak tersebut suka sekali dengan cerita. Di rumahnya banyak buku ensiklopedia. Nah, jadi semua memang tergantung dari orang tua yes. Orang tua mau berjuang memberikan ilmu kepada anaknya. Sesibuk apapun pekerjaan, tetap ada waktu kebersamaan dengan anak untuk bermain dan membaca bersama.

Catatan ini untuk pengingat diri bagi penulis. Bahwa bila ingin jadi ibu yang hebat, harus dilatih terus menerus. Seperti kebiasaan dalam mengucapkan kalimat thayyibah contohnya. Bila kita sering mengucapkannya, tentu sang anak akan mengikutinya. Karena kita menerapkan dalam keseharian.

Contohnya,

Masya Allah, cantik sekali bunganya. Masya Allah, indahnya pemandangan ciptaan Allah.

Kalau ingin meminta sesuatu, anak diajarkan untuk berdoa kepada Allah terlebih dahulu. Ketika kita memberikan apa yang anak inginkan, anak akan berkata,

Alhamdulillah, terima kasih ya Allah, akhirnya aku dibelikan robot saya Ayah.

Semoga catatan ini bermanfaat. Bila ada kekurangan, silahkan ditambahkan di dalam komentar. Aku pun masih belajar. Semangat jadi baik. 🙂

Tinggalkan komentar