Celoteh maey · ceritaku · pengalaman

Canda Bersama

Hari ini seru sekali. Meski kami harus kekurangan satu kawan karena dia tak datang. Kami tetap kompak bersama. Hari itu kita duduk di salah satu tempat bermain yang berbentuk lingkaran. Aku pun mengambil kursi kecil, meletakkan di posisi pintu keluar dan mensejajarkan diri supaya mataku dapat menjangkau mata mereka dengan tepat saat berbincang bersama. Kami berbincang banyak hal. Bergantian saling bercerita. Menggali ingatan mereka dengan cerita tentang hewan danternyata mereka saling berebut meminta perhatianku, supaya sedia mendengarkan dengan seksama. Ada yang berebut cerita dan berkata,

canda_bersama

“Bunda, aku mau cerita Ultaramen.”

“hmmm … enggak, itu film sayang. Bukan hewan.”

“yaudah, mau cerita Dinosaurus.”

“oh ya, Dinosaurusnya kenapa sayang?” tanyaku antusias ingin mendengarkan.

“Dinosaurusnya makan … apa ya, lupa.” dengan lugunya tersenyum manis.

“yahhhh … kok lupa sih … “ menunjukkan rasa kecewa. Dan tiba-tiba ada yang menyela memintaku untuk mendengarkan ceritanya.

“Bunda, aku mau cerita Princess.” dengan semangat. Sebelum bibirku melontarkan kata, ia sudah segera menyahut dengan cepat.

“Eh … itu film bund. ehehe …” Sambil mengangkat kedua tangannya menutup bibirnya karena merasa salahketika memilih judul untuk bercerita.

Duh … mereka lucu sekali. Bagaimana aku bisa bosan, jika setiap hari dikelilingi malaikat kecil yang lucu-lucu seperti ini. Pintar dan juga menggemaskan.

Anak-anak akan suka jika kita membuat sebuah pertanyaan. Tentunya pertanyaan yang sesuai dengan potensi anak dan berhubungan dengan alam sekitar mereka. Seperti hari ini, aku bertanya seputar hewan. Dan mereka senang sekali bergantian cerita. Meminta mereka menyebutkan hewan kaki empat apa saja, menyebutkan hewan di laut, di darat dan juga hewan berkaki dua. Dan lucunya, ketika aku bertanya,

“apa saja hewan berkaki dua?” dengan lantang salah satu anak yang suka sekali bercerita berteriak,

“Manusia!”

“Yeaaaa … emangnya kita hewan, Dek?” candaku. Dan dia pun tersenyum malu seraya berkata,

“kan manusia kakinya dua, Bunda. hehe …” Aku pun hanya membalas dengan senyuman.

Tangan mungil itu memeluk tanganku dan mendongakkan kepala sembari tersenyum. Begitu beruntungnya hidup ini. Allah beri kesempatan pada diri ini untuk berada dalam kehidupan mereka. Hari ini mereka tidak rewel dan tidak saling marah-marahan. Ada kalanya mereka berebut mainan dan bahkan berebut teman. Ada kalanya juga saling marah, lalu tiba-tiba salah satu darinya terlebih dahulu meminta maaf supaya bisa bermain bersama lagi. Benar-benar mengajarkan banyak hal untuk diriku. Melepas sesuatu dan segera melupakannya. Tidak marah berkepanjangan dan esoknya sudah bercanda bersama. Terima kasih untuk hari ini Ya Allah. Rasa lelah, sakit pun kini sudah mulai hilang berangsur membaik. Semoga besok badan sudah benar-benar lebih fit. Aamiin.

Semangat meraih mimpi dan jangan takut gagal untuk mendapatkannya. Yakinlah, bahwa jika jalan yang kita pilih telah Allah ridhai, semua akan berjalan indah diluar dugaan kita. Ada Allah… jangan ragu dan selalu berdoa. Manusia membuat rencana untuk masa depan dan Allah Maha Mengetahui yang terbaik untuk hambaNYa. Selalu berprasangka baiklah kepada Allah swt. 🙂

Tinggalkan komentar